ALMULUKNEWS.COM_AMBON – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr. (H.C.) K. H. Zulfa Mustofa, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Adinulkarim dan Masjid Hasyim Asy’ari di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Prosesi yang berlangsung penuh khidmat ini digelar di Desa Waekasar, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, di atas lahan yang diwakafkan oleh masyarakat setempat, kemarin.

Pembangunan pondok pesantren dan masjid ini merupakan wujud komitmen bersama dalam meningkatkan pendidikan agama Islam di Kabupaten Buru, khususnya bagi generasi muda.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Sekretaris Umum PBNU Lukman Mafagon, Penjabat Bupati Buru Syarif Hidayat, Ketua PWNU Maluku Dr. H. Yamin, Rais Syuriyah PWNU Maluku Abdul Rahman Tuanaya, Khatib Syuriyah PWNU Maluku Ustaz Chairudin Talaohu, pejabat Eselon III dari Kanwil Kemenag Maluku, serta unsur Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat setempat.

Dalam arahanya, Wakil Sekretaris Umum PBNU Lukman Mafagon mengungkapkan bahwa pembangunan pesantren ini berawal dari keinginan kuat masyarakat setempat yang ingin memiliki lembaga pendidikan berbasis Islam di wilayahnya.

“Ceritanya bermula ketika saya berkunjung ke Kabupaten Buru dalam acara pembukaan PD PKNU PCNU setempat. Saat itu, masyarakat menyampaikan keinginan mereka untuk mendirikan pondok pesantren. Keinginan itu kemudian diwujudkan dengan mewakafkan 1,7 hektare lahan,” jelas Lukman.

PBNU pun merespons inisiatif tersebut dengan serius, menggandeng pemilik lahan dan masyarakat untuk merealisasikan pembangunan pondok pesantren ini.

“Hari ini adalah awal dari masa depan yang lebih baik. Keinginan masyarakat kini telah terwujud melalui peletakan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan lembaga pendidikan ini,” tambahnya.

Prosesi peletakan batu pertama diawali oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Dr. (H.C.) K. H. Zulfa Mustofa, dan dilanjutkan oleh Penjabat Bupati Buru Syarif Hidayat, Ketua PWNU Maluku Dr. H. Yamin, serta Rais Syuriyah PWNU Maluku Abdul Rahman Tuanaya.

Lukman Mafagon menegaskan bahwa pembangunan pondok pesantren dan masjid ini bukan hanya tentang mendirikan bangunan fisik, tetapi juga membangun generasi berakhlak mulia dan berilmu.

“Pesantren bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan moral generasi penerus. Kita berharap, dari tempat ini lahir santri-santri yang kelak menjadi ulama, pemimpin, dan pejuang Islam,” katanya.

Selain pondok pesantren, pembangunan Masjid Hasyim Asy’ari juga menjadi bagian dari proyek ini. Masjid ini diharapkan menjadi pusat ibadah sekaligus tempat berkumpulnya masyarakat dalam berbagai kegiatan keagamaan.

Ketua PWNU Maluku, Dr. H. Yamin, menambahkan bahwa kehadiran pesantren ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan pendidikan Islam di Maluku. “Pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi Muslim yang kuat. Oleh karena itu, mari kita dukung bersama agar pembangunan ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Wakil Ketua Umum PBNU, Dr. (H.C.) K. H. Zulfa Mustofa, memberikan sumbangan sebesar Rp10 juta untuk membantu pembangunan pondok pesantren ini. Sementara itu, Ketua PWNU Maluku, Dr. H. Yamin, yang juga menjabat sebagai Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, turut membantu dalam menyiapkan seluruh berkas administrasi sebagai syarat pendirian pesantren di Kabupaten Buru.

Para tokoh agama dan masyarakat yang hadir dalam acara ini mengungkapkan rasa syukur atas dimulainya pembangunan pondok pesantren di daerah mereka.

Seorang warga Desa Waekasar, mengatakan bahwa pesantren ini adalah impian yang telah lama dinantikan oleh masyarakat setempat. “Kami sangat bersyukur akhirnya pondok pesantren ini mulai dibangun. Ini adalah harapan kami agar anak-anak kami bisa mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik tanpa harus pergi jauh,” katanya.

Pembangunan Pondok Pesantren Adinulkarim dan Masjid Hasyim Asy’ari di Kabupaten Buru merupakan langkah awal dalam upaya menciptakan pusat pendidikan Islam yang berkualitas di daerah ini. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan pesantren ini bisa segera berdiri dan menjadi tempat yang melahirkan generasi Muslim yang berilmu, beriman, dan berakhlak mulia.