ALMULUKNEWS.COM_AMBON – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I, menghadiri Gelar Wicara (Talkshow) Budaya yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan The 6th International Conference and Consolidation on Indigenous Religion (ICIR 6) di Kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, pada Rabu (23/10).
Konferensi dan Konsolidasi Internasional ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan untuk mengundang berbagai komunitas, akademisi, praktisi, dan pemerintah dalam membahas pengetahuan serta informasi terkait Agama Leluhur di berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi wadah diskusi penting dalam mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat modern.
Gelar Wicara ini terselenggara atas kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Kebudayaan (BPK) Wilayah X. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Iksan Ali Fauji dari Universitas Paramadina, Dra. Sujiati dari Direktorat Kepercayaan Masyarakat Adat Kemendikbud, Prof. Dr. Herni Sosoisa dari Universitas Pattimura, serta Alfika Mamalango, seorang penghayat dari Pulau Musi.
Topik yang dibahas dalam gelar wicara kali ini mengangkat tema Demokrasi Berbasis Adat dan Budaya dari Timur, yang memfokuskan diskusi pada perkembangan budaya di wilayah timur Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku. Setiap panelis menyampaikan pemikiran dan pandangannya tentang bagaimana demokrasi adat bisa memberikan kontribusi dalam membentuk masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
Acara ini semakin meriah dengan adanya pentas seni yang menampilkan berbagai tarian dan lagu khas Indonesia Timur. Di antaranya, tarian seka dari Kepulauan Tanimbar, yospan dari Papua, katreji dari Ambon, serta kolaborasi grup ukulele anak-anak dan penampilan paduan suara dari IAKN Ambon.
Selain Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku, hadir pula dalam kegiatan ini Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, MA., sejumlah akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, serta seluruh civitas akademika IAKN Ambon. (***)