ALNEWS.AMBON, — Sukses melaksanakan Pendidikan Moderasi Beragama kepada 30 mahasiswa, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, kembali menggelar Pendidikan Moderasi Beragama bagi para Dosen, yang berlangsung di Ruang Aula Lt III Gedung Rektorat IAIN Ambon, Kamis, (23/11/23).

Pendidikan Moderasi Beragama dengan tema “Moderasi Beragama bagi Dosen yang Berilmu Amaliah dan Beramal Ilmiah Berbasis Kemaritiman”, diikuti 20 dosen perwakilan Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Pascasarjana IAIN Ambon.

Kegiatan yang dikemas dalam diskusi kelompok, analisis masalah, dan ice breaking ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Biro AUAK IAIN Ambon, Jamaludin Bugis, S.Ag.

Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku ini menjelaskan, moderasi beragama bukan sekadar konsep. Moderasi beragama merupakan satu pandangan hidup yang melibatkan kecerdasan emosional, spritual dan intelektual.

Moderasi beragama memainkan peran yang sangat penting di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, sebagai filter untuk ketahanan diri, keluarga maupun kelompok masyarakat.

“Di mana, tantangan keberagaman semakin kompleks. Moderasi beragama menjadi landasan penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang harmonis dan inklusif.”

Ia menekankan, moderasi beragama bagi dosen harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan, baik perkuliahan, penelitian, maupun interaksi sehari-hari.

“Sebagai dosen, saudara-saudari bukan hanya menjadi pilar utama dalam pendidikan tinggi, tetapi memiliki tanggungjawab sebagai pemimpin intelektual yang membimbing, dan membentuk karakter mahasiswa.”

Kaitannya dengan Kemaritiman, kata Jamal (sapaan akrabnya), merupakan basis tema IAIN Ambon. “Mengajarkan kita untuk memahami bahwa keilmuan dan keberagaman dapat menjadi kekuatan yang saling melengkapi. Dosen yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah berbasis Kemaritiman, memiliki peran strategis dalam menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan kearifan lokal. Antara intelektualitas dan spiritualitas,” urai dia.

Ia mengajak civitas akademika IAIN Ambon untuk berkomitmen mengembangkan moderasi beragama, sebagai landasan penting dalam membentuk karakter dan keperibadian dosen yang tangguh dan berintegritas.

Sementara Ketua LP2M IAIN Ambon, Dr. Abdillah, M.Pd menjelaskan, pelatihan ini melibatkan 20 dosen muda dari empat fakultas dan Pascasarjana. Pelatihan bertujuan untuk memberikan bobotan dan penguatan kepada tenaga pengajar, khususnya dosen muda, agar lebih memahami moderasi beragama dengan kemaritiman. Setelah itu, para dosen ini diharapkan dapat mengaplikasikannya kepada mahasiswa di ruang kelas maupun kegiatan praktikum.

Abdillah mengakui, sebelumnya, pendidikan moderasi beragama juga telah diberikan kepada 30 mahasiswa dari perwakilan setiap program studi. Pelatihan dikemas dalam dua kegiatan. Penyampaian materi di ruangan, dan tour ke perkampungan moderasi beragama di Pulau Ambon.

Pendidikan Moderasi Beragama ini menghadirkan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku, Dr. Abdul Rauf, M.Ag, sebagai Narasumber dengan materi, “Perkembangan, Pola dan Proses Penyebaran Radikalisme di Indonesia serta upaya pencegahannya”.

Narasumber lainnya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Saidin Ernas, M.Si.

Saidin memberikan Analisis Sosial dengan Pendekatan Iceberg Analysis untuk mengungkap berbagai masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat. (aln)