ALNEWS, AMBON, — Sejarawan Budaya Populer dan Kekerasan Masa di Radboud University Nijmegen Belanda, Prof. Dr. Petter Keppy, dan peneliti senior KITLV dan guru besar ‘Molukse Migratie en Cultuur in Comparatief Perspectief’ (Migrasi Maluku dan Budaya dalam Perspektif Komparatif) di Vrije Universiteit, Amsterdam, Prof. Dr. Fridus Steijlen, mengunjungi kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Rabu, 24 Januari 2024.

Kunjungan Prof. Dr. Fridus Steijlen, yang tengah menjadi Profesor tamu pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pattimura Ambon, dan Prof. Dr. Petter Keppy disambut ramah oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Ambon, Dr. Adam Latuconsina, M.Si, Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Perencanaan dan Keuangan IAIN Ambon, Dr. Ismail Tuanany, M.M, Direktur Pascasarjana IAIN Ambon, Prof. Dr. La Jamaa, MH.I, Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Saidin Ernas, M.Si dan Wakil Dekan I Fakultas Syariah, Dr. Nasarudin Umar, MH, di ruang kerja Warek I Lt II Gedung Rektorat IAIN Ambon.

Prof. Fridus mengaku bangga dapat berkunjung ke IAIN Ambon di sela-sela kunjungannya di Maluku. Ia menganggap, kunjungan dan pertemuan bersama pimpinan IAIN Ambon ini, sangat penting untuk menggagas kerjasama antara IAIN Ambon dengan Radboud University Nijmegen di Belanda.

Ia berharap, pertemuan ini menjadi awal untuk adanya kerjasama secara formal dalam pengembangan tridharma perguruan tinggi di tingkat internasional antara kedua kampus. Apalagi, kata dia, Maluku secara historis, dan IAIN Ambon secara khusus merupakan satu-satunya PTKIN di daerah ini, yang mengembang berbagai ilmu pengetahuan, baik di bidang agama, sosial, saintek maupun filsafat. Secara khusus, pengembangan studi di IAIN Ambon tentu memiliki hubungan yang dapat digaungkan untuk kerjasama kedua perguruan tinggi, baik di bidang riset dan penelitian, maupun pertukaran dosen atau mahasiswa.

Sementara Wakil Rektor I, Dr. Adam Latuconsina menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kunjungan kedua guru besar ini ke IAIN Ambon. Kerjasama baik dalam maupun luar negeri, menurut Adam, merupakan salah satu kebutuhan penting yang tengah digagas oleh IAIN Ambon menuju universitas kelas dunia. Sehingga, dari pertemuan ini, diharapkan dapat segera terealisasi kerjasama sebagaimana harapan kedua profesor tersebut.

Atas dasar itu, pertemuan kunjungan kedua guru besar ini, segera dilaporkan kepada Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si untuk ditindaklanjuti. Ia berharap, ini menjadi pertemuan awal yang baik untuk memudahkan kerjasama secara formal, dalam mendukung kelancaran pengembangan lembaga baik di bidang akademik, pengajaran dan penelitian maupun bidang kemahasiswaan. (***)
*** Aditya Badrun