ALMULUKNEWS.COM_AMBON – Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, H. M. Yasir Rumadaul, S.Ag, M.Pd. tampil sebagai pemateri dalam talkshow Salam Fest 2025 Moluccas Digifest yang berlangsung di Taman Pattimura, Kota Ambon, Kamis (24/04)

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Maluku ini mengangkat tema “Sinergi Digitalisasi dan Ekonomi Syariah Menuju Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi Maluku yang Berkelanjutan.”

Dalam talkshow bertema investasi akhirat dengan berwakaf ini H. M. Yasir Rumadaul, S.Ag, M.Pd
mengatakan Di tengah derasnya arus modernisasi dan materialisme, semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya menyeimbangkan investasi dunia dan akhirat.

Salah satu cara yang kini kembali mendapatkan perhatian luas adalah dengan berwakaf, sebuah bentuk amal jariyah yang tak hanya memberikan manfaat bagi sesama, tetapi juga menjadi ladang pahala yang terus mengalir bagi pelakunya.

Wakaf, yang secara bahasa berarti “menahan” atau “membekukan”, dalam konteks syariah adalah menyerahkan sebagian harta untuk kepentingan umum atau kebaikan, dengan manfaatnya yang terus berlangsung walaupun pemberinya telah tiada. Bentuk wakaf pun kini semakin bervariasi — tidak hanya terbatas pada tanah atau bangunan, tetapi juga bisa berupa uang tunai, hingga saham.

 

Rumadaul menjelaskan tren wakaf uang kini mulai menunjukkan peningkatan signifikan. “Masyarakat mulai memahami bahwa wakaf tidak harus menunggu kaya. Bahkan dengan Rp10.000 pun, seseorang bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan masjid, rumah sakit, sekolah, dan berbagai proyek sosial lainnya,” ujarnya.

Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, lanjut Mantan Kabag TU Kemenag Maluku ini memiliki komitmen dalam mendukung program Bank Indonesia yang mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta implementasi digitalisasi. Ia menyebutkan bahwa literasi keuangan digital sangat penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap ekonomi syariah.

Sebelumnya dalam pembukaan Salam Fest 2025 Moluccas Digifest Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Mohammad Latif, berharap kegiatan ini dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor UMKM.

“UMKM memiliki peran signifikan dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung ini, BI telah meluncurkan program Cemumuah (Cepat, Mudah, Aman dan Handal) sebagai solusi pembayaran digital bagi pelaku UMKM,” jelasnya.

Latif juga menambahkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga keuangan, hingga komunitas digital, sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan inklusif.

“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi soal perubahan perilaku dan mindset. Dengan mendekatkan layanan digital kepada UMKM, kita bukan hanya membuka akses pasar yang lebih luas, tetapi juga menciptakan efisiensi biaya, transparansi transaksi, dan peningkatan daya saing,” tambahnya.(***)