ALMULUKNEWS.COM_AMBON – Ketua Umum Pengurus Besar Idaroh ‘Aliyah JATMAN, Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, SH., M.Si., M.Hum., melakukan kunjungan ke Maluku. Kehadrian Ketua Umum JATMAN dengan agenda pembentukan Idarah Wustha JATMAN Provinsi Maluku disambut hangat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku.

 

“Atas nama NU Maluku, kami merasa bangga dan terhormat atas kehadiran Ketua Umum JATMAN di tengah-tengah kita. Ini bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga peneguhan komitmen spiritual dalam menjaga agama, bangsa, dan negara,”Demikian, disampaikan Ketua PWNU Maluku, Dr. H. Yamin, S.Ag, M.Pd.I, dalam sambutanya tertulis, yang dibacakan H. Abdul Karim Rahantan, S.Ag., M.H. dalam acara Silaturrahim dengan Ketua PB Jatman di Ponpes Al Anshar Ambon Pinang Putih, Jumat (18/07)

 

Hadir dalam agenda ini, Rais Syuriyah PWNU Maluku, Ustad Abdul Rahman Tuanaya, LC., Sekretaris PWNU Maluku, Syahrir Rumluan, S.Fil.I, Pengrus PWNU Maluku, dan Organisasi Otonom NU di se Kota Ambon.

 

Yamin, mengatakan peran strategis JATMAN sebagai badan otonom NU yang bertugas menjaga tradisi ruhaniyah Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah melalui thariqah-thariqah mu’tabarah yang bersanad dan terjaga secara keilmuan serta amaliyah.

 

Salah satu agenda penting dalam kesempatan tersebut adalah pembentukan Idarah Wustha JATMAN Provinsi Maluku. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari ikhtiar besar untuk menata ulang kekuatan spiritual umat di daerah yang dikenal sebagai bumi para ulama dan wali Allah itu.

 

“Kita ingin menghidupkan kembali majelis-majelis dzikir, pembinaan ruhani, serta memperkuat konsolidasi organisasi secara terstruktur dan maslahat,” kata Yamin.

 

Dengan pembentukan kepemimpinan thariqah tingkat provinsi tersebut, NU Maluku berharap akan muncul figur-figur pemersatu umat yang mampu menjaga akhlak, meneruskan sanad ilmu, serta menghidupkan kembali tradisi dzikir dan riyadhah yang mulai memudar dalam kehidupan umat.

 

Yamin, yang juga Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku ini, mengaskan NU menegaskan bahwa struktur yang dibentuk bukan sekadar administratif, melainkan bentuk tanggung jawab kolektif untuk menjaga marwah thariqah agar tetap bersinar dalam kehidupan masyarakat modern.

 

“JATMAN memikul amanah besar untuk menjaga warisan ruhaniyah para wali dan ulama. Ini adalah ladang perjuangan yang memerlukan ketulusan, keilmuan, dan kesungguhan,” tegasnya.

 

Menutup sambutannya, NU Maluku mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momentum ini sebagai sarana memperkuat tiga pilar ukhuwah: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathaniyah, dan ukhuwah Nahdliyah.

 

Acara yang digelar pada malam hari itu menjadi momentum penting bagi penguatan sinergi antara struktur keorganisasian NU dengan perangkat thariqah, yang selama ini menjadi ruh spiritual gerakan Nahdlatul Ulama. (***)