HUMAS IA, AMBON, — Guna memastikan dokumen, tenaga kependidikan, dosen serta sarana dan prasarana kependidikan di Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon sesuai dengan borang akreditasi yang diajukan, maka Tim dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) menggelar Asesmen Lapangan (AL) pada Prodi Pendidikan Biologi FITK IAIN Ambon, Senin, 3 Februari 2025.
AL yang dibuka oleh Rektor IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano, M.Ag ini dijadwalkan berlangsung Senin – Selasa (3-4 Februari 2025), dan berlangsung di Ruang Pertemuan Gedung FITK.
AL dilakukan oleh Asesor dari LAMDIK, Prof. Dr. Dra. Hj. Andi Asmawati, M.Si dari Universitas Negeri Makassar, dan Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Rektor IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano, M.Ag, dalam sambutannya menyatakan, akreditasi ini menjadi dasar penting bagi pengembangan program studi ke depan.
“Asesmen lapangan ini kami berharap bahwa proses ini tidak hanya sekadar mendapatkan hasil, tetapi juga menjadi bentuk evaluasi bagi institusi untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa akreditasi sejatinya adalah bentuk “general check-up” terhadap proses pembelajaran di IAIN Ambon. Hasil asesmen ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi program studi serta menjadi bahan refleksi dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa, khususnya di Provinsi Maluku.
Dalam rangkaian Asesmen Lapangan Akreditasi Program Studi Pendidikan Biologi, dua asesor yang bertugas turut memberikan sambutan.
Dalam penyampaiannya, Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes menekankan bahwa wilayah timur Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, khususnya dalam bidang pendidikan biologi.
“Tentu saja untuk menuju meningkatnya kualitas pendidikan di daerah timur, saya kira kesempatan ini sangat memungkinkan. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan sumber daya alam (SDA) yang tidak mudah ditemukan di tempat lain, perkembangan pendidikan biologi akan menjadi luar biasa,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tugas mereka sebagai asesor adalah melakukan pemotretan terhadap kondisi program studi, bukan menentukan hasil akhir.
“Kehadiran kami bersama Prof. Andi Asmawati di sini adalah untuk melakukan asesmen. Kami hanya memotret kondisi yang ada, dan tentu saja, temuan di lapangan bisa saja mengubah hasil asesmen awal. Namun, seperti yang disampaikan Prof. Andi tadi, yang menentukan akhirnya tetaplah usaha dari institusi itu sendiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Poncojari juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar asesmen akademik, tetapi juga menjadi momen silaturahmi antara asesor dan civitas akademika IAIN Ambon. Ia berharap, asesmen ini dapat menjadi langkah awal bagi program studi untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi mendatang.
Dengan adanya asesmen ini, diharapkan Program Studi Pendidikan Biologi IAIN Ambon dapat meraih hasil akreditasi terbaik sebagai bentuk komitmen dalam mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi. (*)