ALMULUKNEWS.COM, AMBON — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), menggelar acara Pembekalan bagi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemaritiman yang berlangsung di Gedung Auditorium IAIN Ambon pada Senin, 30 September 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh 618 mahasiswa yang berasal dari lima fakultas di IAIN Ambon. Terdiri dari 583 mahasiswa reguler dari kampus IAIN Ambon dan 35 mahasiswa dari kelas kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si, menegaskan pentingnya KKN kali ini yang difokuskan pada pengembangan masyarakat pesisir, sesuai dengan visi kemaritiman yang diusung IAIN Ambon. Beliau mengingatkan para mahasiswa untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai mahasiswa, warga negara, maupun bagian dari masyarakat Maluku.
“KKN kali ini berbeda dengan sebelumnya. Fokusnya adalah pada tema membangun masyarakat pesisir, sesuai dengan visi ke depan lembaga ini yang mengedepankan aspek kemaritiman,” ujar Prof. Zainal.
Ia meminta baik kepada dosen pendamping lapangan maupun para mahasiswa KKN, agar sama-sama menjaga marmah kampus. Apalagi, para mahasiswa ini diturunkan ke masyarakat bertepatan dengan hajatan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Sebagai mahasiswa, agar tidak terkapar dengan politik praktis, tapi sebaliknya bagaimana mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang benar, jujur, dan adil, bukan memilih suku, ras atau agama, yang dapat menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan IAIN Ambon sekaligus Ketua Panitia KKN, Prof. Dr. Adam Latuconsina, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa KKN 2024 dilaksanakan di 6 kabupaten/kota dengan 44 lokasi. Beberapa lokasi yang menjadi tujuan KKN antara lain Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Kota Ambon, dan Maluku Tenggara.
Kegiatan KKN Kemaritiman ini tidak hanya berfokus pada pembangunan masyarakat pesisir, tetapi juga meliputi promosi wisata maritim, peningkatan mutu pendidikan di daerah pesisir, serta mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan penanganan stunting.
“Fokus utama KKN ini adalah membantu masyarakat pesisir dengan beberapa program strategis, seperti promosi wisata, peningkatan pendidikan, dan penanganan stunting di daerah-daerah tempat mahasiswa KKN berada,” tambah Prof. Adam.
Pembekalan ini turut menghadirkan beberapa narasumber dari Polda Maluku, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku, dengan topik yang relevan terkait stabilitas keamanan, transisi kepemimpinan, serta peran perbankan di Maluku. Sayangnya, meski namanya KKN kemaritiman, pihak penyelenggara tidak menghadirkan narasumber yang ahli di bidang kemaritiman. (AL)