ALMULUKNEWS.COM, AMBON, — Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (Uswah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menindaklanjuti kerjasama antara IAIN Ambon dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan menggelar Seminar dan Diskusi Interaktif, dengan tema “Studi Keagamaan di Era Digital”, yang berlangsung di Ruang Pertemuan BAK Fakultas Uswah IAIN Ambon, Jumat, 20 September 2024.
Seminar para dosen dan mahasiswa di lingkup Fakultas Uswah IAIN Ambon ini, menghadirkan Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof. Dr. Zuly Qodir, MA.
Melalui materinya, Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengurai fenomena keagamaan di era digital saat ini.
Zuly mengajak peserta seminar untuk mencermati perkembangan masyarakat Islam dewasa ini, sehingga studi-studi ke-Islam-an tidak terjebak dalam kejumudan, dan hanya sekadar berorientasi pada romantisme keagamaan masa lalu.
Ia menjelaskan, dinamika ke-Islam-an kontemporer membutuhkan perhatian kritis dari komunitas epistemic muslim, agar tidak selalu terjebak dalam teori-teori sosial lama, yang banyak dihasilkan dari dunia Barat, dan dewasa ini tidak semuanya dapat menjelaskan dunia sosial yang semakin kompleks. “Kita perlu menghilangkan mentalitas inlander yang masih mempengaruhi studi-studi di kampus Islam,” tegas Prof. Zuly.
Sebelumnya, Wakil Rektor I IAIN Ambon, Prof. Adam Latuconsina mengapresiasi kegiatan ini, dan berharap agar kedepan semakin kuat kerjasama IAIN Ambon dan UM Yogyakarta dalam pengembangan Akademik. Apalagi UMY memiliki berbagai system pendidikan yang sudah semakin maju dan menjadi Universitas Swasta terbaik di Indonesia. Sementara itu Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon Dr. Mohammad Yamin Rumra, juga berharap agar kegiatan seminar ini memperluas cakrawala dan nalar kritis para dosen dan mahasiswa, sehingga meningkatkan kualitas intelektualitas di IAIN Ambon.
Sementara Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Uswah IAIN Ambon, Dr. Saidin Ernas, M.Si menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama antara IAIN Ambon dengan UMY pada tahun 2022 lalu.
Kata dia, Prodi yang akan menyusun dokumen akreditasi dapat menyelaraskan dengan kegiatan ini, sebagai wujud implementasi MoU melalui program konkrit. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai upaya menghidupkan atmosfir keilmuan di kampus IAIN Ambon. Apalagi dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi IAIN Ambon akan bertransformasi menjadi UIN A.M. Sangadji Ambon, sehingga diperlukan penguatan epistemic sebagai Upaya pengembangan intelektualitas dan sensisifitas IAIN Ambon terhadap realitas sosial keagamaan kontemporer. (AL)