ALMULUKNEWS.COM, — AMBON, — Sebanyak 30 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ambon yang tergabung dalam Pers Siswa MAN Ambon (PRISMA), mengikuti pelatihan Teknik Dasar Peliputan dan Pemberitaan, yang disampaikan oleh Redaktur Khusus Hr. Rakyat Maluku, Ismail Hehanussa.

Para siswa-siswi yang tergabung sebagai pengelola PRISMA ini terlihat antusias menerima materi dari Narasumber, Ismail Hehanussa, yang berlangsung di Ruang Aula MAN Ambon, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Mengawali materinya, Ismail menjelaskan tentang definisi, fungsi dan manfaat dari pers, yang saat ini berkembang merambah seluruh aspek kebutuhan masyarakat, termasuk dunia pendidikan.

Era digitalisasi saat ini, pers memiliki peran yang cukup kuat untuk memberikan pengaruh terhadap kebijakan. Tak salah, bila perkembangan pers juga merambah ke dunia pendidikan, baik perguruan tinggi maupun sekolah, sejak dulu hingga saat ini.

Sesingkat menjelaskan tentang dunia pers, alumni Jurnalistik IAIN Ambon ini kemudian melanjutkan praktek tentang peliputan dan penulisan berita. Hal menariknya, ia mengemukakan soal aspek yang diliput wartawan di lapangan.

Ia menjelaskan, yang dikumpulkan di lapangan oleh wartawan adalah data. Lewat data yang dikumpulkan oleh wartawan, kemudian diramu menjadi berita. Di mana, wartawan tidak dibenarkan membuat berita tanpa data yang akurat dan valid. Baik itu untuk berita hardnews maupun investigasi dan sebagainya.

“Jadi, seluruh yang ditulis bukan opini wartawan, tapi data yang diterima melalui suatu kejadian atau kondisi di lapangan,” kata mantan wartawan yang mengawali karir jurnalistiknya di Harian Info Baru ini.

Ismail yang telah mengkantongi sertifikasi wartawan Madya itu melanjutkan, perkembangan platfom digitalisasi saat ini, telah banyak memudahkan aktifitas masyarakat di perkantoran maupun dunia jurnalistik sendiri. Namun, seorang jurnalis tetap harus mengutamakan kelengkapan akurasi data yang ditulisnya, bukan menggunakan referensi opini. Terpenting, harus berkiblat kepada kode etik yang dimiliki, agar penulisan berita atau informasi yang disajikan ke masyarakat tidak keluar dari substansi fungsi, peran dan tugas jurnalis.

Ia lalu menjelaskan kedudukan 5 W + 1 H yang menjadi rumus dalam penulisan berita. Mulai dari penulisan judul, lead, body hingga keterangan berita.

Ia menekankan, penulisan berita akan menjadi ringan, kalau wartawan memahami kedudukan 5 W + 1 H. Setelah membagi pengetahuan dengan para jurnalis abu-abu ini, Ismail kemudian mengakhirinya dengan sesi foto bersama.

Sementara Pemimpin Redaksi Prisma, Havif Maulana menjelaskan, pelatihan ini dilakukan dalam rangka penguatan ilmu dan praktik, untuk memudahkan aktifitas para crew di PRISMA, dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik di lingkungan MAN Ambon.

Agenda ini sendiri, kata dia, merupakan kegiatan rutin yang telah diprogramkan bersama guru pembina, agar seluruh crew PRISMA memiliki bekal pengetahuan untuk mengelola dan memanaj organisasi yang bergulit di dunia kewartawanan ini. AL)