HUMAS IA, AMBON, — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, daerah pemilihan Maluku, Hj. Anna Ruswan Latuconsina, menjaring aspirasi di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Kedatangan Senator DPD RI empat periode ini ke kampus IAIN Ambon, disambut hangat dan gembira oleh Rektor, Dr. Abidin Wakano, M.Ag beserta seluruh unsur pimpinan kampus, pada Kamis, 13 Februari 2025.

Dialog bersama yang digelar di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat ini, dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano, M.Ag.

Bagi Rektor, kedatangan Anna Latuconsina selaku Senator asal Maluku di kampus hijau IAIN Ambon, akan menambah dan memacu semangat pimpinan, pegawai serta mahasiswa, untuk terus membenah kampusnya ummat di Maluku ini.

 

Rektor lalu menyampaikan beberapa hal penting terkait pengembangan IAIN Ambon, yang membutuhkan dukungan berbagi pihak, baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Di antaranya, rencana pembangunan kampus II di Negeri Liang untuk kersiapan menuju Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon. Persiapan re-akreditasi dan akreditasi program studi yang membutuhkan dukungan anggaran di tengah terjadinya penghematan. Rencana pembukaan Fakultas Komunikasi, Data Sains dan Informatika, yang telah melewati proses assement dari Kemenpan RB.

Di mana, kata Rektor, pembukaan fakultas baru ini, tentu membutuhkan nomenklatur baru dan anggaran yang baru pula. Sementara, pemerintah tengah dihadapkan dengan kebijakan penghematan, yang membutuhkan kerja ekstra dan dukungan dari berbagai pihak, agar proses ini tetap berjalan untuk melayani masyarakat secara lebih baik, khususnya dalam dunia pendidikan tinggi di IAIN Ambon.

Abidin berharap, Anna sebagai Senator DPD RI asal Maluku, dapat memperjuangkan beberapa kebutuhan IAIN Ambon yang saat ini belum dapat dipenuhi, karena adanya keterbatasan anggaran.

Anna Latuconsina sebagai Senator DPD RI Dapil Maluku mengaku siap membantu menyampaikan aspirasi civitas IAIN Ambon kepada pemerintah pusat. Ia berharap, pimpinan dan civitas IAIN Ambon dapat bersabar dan bertahan di tengah kebijakan penghematan, yang ikut dirasakan oleh IAIN Ambon.

Anna mengaku bangga melihat kemajuan IAIN Ambon saat ini, dibanding beberapa tahun lalu. Ia bahkan menyebut IAIN Ambon sebagai kampus termegah di Maluku dari adanya perubahan saat ini. Anna berharap, perubahan di kampus hijau Islam negeri satu-satunya di Maluku ini, dapat terus ditingkatkan, selaras dengan kualitas lulusannya, karena IAIN Ambon menjadi corong kemajuan pendidikan Islam dan ummat di Maluku secara nasional bahkan internasional.

Anna menekankan pentingnya database alumni yang kuat untuk mendukung pengembangan kampus ke depan. Menurutnya, kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan, dengan tetap memperhatikan keterbatasan yang ada.

Dalam kapasitas sebagai anggota DPD RI, Anna menjelaskan dirinya tergabung dalam komite yang berhubungan dengan kementerian pendidikan, agama, sosial, kesehatan, tenaga kerja, pariwisata, hukum, serta perempuan dan anak. Ia berkomitmen untuk membawa aspirasi dari IAIN Ambon ke tingkat nasional agar mendapatkan perhatian lebih besar dari pemerintah pusat.

Anna juga menyoroti keberhasilannya dalam mendukung program Kementerian Ekonomi Kreatif sejak 2014, termasuk penyaluran Dana BOS langsung ke sekolah-sekolah serta upaya peningkatan kuota haji bagi masyarakat Maluku.

Salah satu capaian yang dibanggakan adalah perjuangannya dalam meningkatkan fasilitas transportasi haji. Berkat kerja sama lintas kementerian, kini jamaah haji asal Maluku dapat langsung terbang ke Jeddah tanpa harus transit di Makassar, sehingga menghemat waktu dan biaya perjalanan.

Rektor IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano, M.Ag (kanan_red) dan Senator DPD RI, Anna Latuconsina (kiri) dalam kunjungan ke kampus IAIN Ambon, Kamis, 13 Februari 2025.

Dalam diskusi ini, Anna juga menyoroti keluhan para dosen dan guru terkait tunjangan sertifikasi. Pemerintah telah memutuskan untuk mentransfer tunjangan tersebut langsung ke rekening penerima, serta menambahkan anggaran Rp 300.000 per bulan bagi guru honorer non-PPPK.

Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan terkait pemotongan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

Anna mengingatkan pentingnya pengawasan dan akuntabilitas dalam penerapan program pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga keseriusan lembaga dalam menjalankan visi akademiknya.

Anna mengakui bahwa pemotongan anggaran pendidikan menjadi tantangan besar bagi dunia akademik. Oleh karena itu, ia berjanji akan membawa aspirasi ini ke tingkat nasional dan mendorong adanya sinergi antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Keuangan agar dampak pemotongan anggaran dapat diminimalkan.

(dari kiri_red), — Warek I, Dr. Samad Umarela, Warek III, Dr. Abubakar Kabakoran, Warek II, Dr. Saidin Ernas, Dekan Fakultas Uswah, Dr. Ismail Tuanany, Dekan FEBI, Prof. Dr. Ridhwan Latuapo, Dekan FITK, Dr. ST Jumaeda, Wadek II Fakultas Syariah, Dr. Tuti Hardiyanti.

Tak saja itu, Srikandi Maluku yang kembali dipercayakan masyarakat ini, juga menyoroti tantangan dalam pendistribusian makanan gratis ke daerah-daerah terpencil, termasuk di Maluku. Ia berharap program ini tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tetapi juga menjamin kualitas gizi yang baik bagi anak-anak.

Selain membahas isu pendidikan, Anna juga menyoroti permasalahan kesejahteraan masyarakat di Maluku, termasuk dalam sektor pertanian dan perikanan. Ia menegaskan bahwa Maluku memiliki kontribusi besar terhadap devisa negara, sehingga seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Skala ini, membutuhkan kerjasama semua pihak, baik pemerintah daerah maupun seluruh legislatornya.

Anna menutup diskusi dengan mengingatkan bahwa program-program nasional harus mempertimbangkan kondisi lokal agar implementasinya berjalan efektif. Ia berharap masukan dari masyarakat, termasuk dari kalangan akademisi IAIN Ambon, dapat menjadi bahan evaluasi untuk kebijakan yang lebih baik ke depan.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan aspirasi dari IAIN Ambon dapat tersampaikan kepada pemerintah pusat dan mendapatkan solusi yang konkret. Anna Latuconsina menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan Maluku di tingkat nasional. (*)