ALNEWS, AMBON, — Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan DPW Setya Kita Pancasila (SKP), menggelar Dialog Kebangsaan. Kegiatan akan dilangsungkan di Auditorium Unpatti, Rabu (31/1/2024).
Dialog kebangsaan bertemakan ‘Menghisapi Nilai Ideologi Pancasila dalam Pemilu 2024 yang Damai dan Demokratis’ ini guna menghasilkan Pemilu damai serta demokrasi yang dicita-citakan. Pasalnya di media sosial saat ini, banyak informasi yang dipandang jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Dimana, narasi-nerasi yang dibangun mangandung unsur negatif dan penuh ujaran kebencian. Kondisi ini pun dinilai merusak keharmonisan bangsa serta berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masayarakat.
Menurut Welem Waileruny, Dosen pada Program Pascasarjana S2 dan S3 Ilmu Kelautan Universitas Pattimura, jika kondisi ini tidak dicerahkan maka masyarakat akan menerimanya sebagai suatu kebenaran dan bisa saja menjadi pola pikir baru. Cara-cara yang menyimpang dan jauh dari nilai-nilai Pancasila dapat membahayakan keutuhan bangsa dan negara.
Dia menginginkan Pemilu sebagai pesta demokrasi seyogyanya disambut dengan meriah, penuh kedamaian serta persahabatan.
“Upaya mendapat simpati masyarakat oleh para kontestan Pemilu dan tim pemenang harusnya melalui adu gagasan dan ide-ide cemerlang, memberikan solusi bagaimana bangsa ini ke depan menjadi lebih maju menggapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI,” ujarnya.
Katanya, media elektronik maupun cetak terkhusus media sosial, yang disuguhkan kepada masyarakat terutama kaum muda saat ini, didominasi dengan pernyataan yang jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
“Narasi-narasinya mengandung unsur negatif, penuh dengan kebencian, menuju ketidakharmonisan bahkan memicu perpecahan di kalangan masyarakat. Suatu cerminan yang tidak elok bahkan berbahaya bagi generasi muda, kaum penerus bangsa,” katanya.
Dia mengatakan, kondisi seperti ini juga turut mendukung kelompok-kelompok intoleran dan radikal, bahkan berpotensi dimanfaatkan oleh negara asing untuk memecahbelah masyarakat Indonesia.
Olehnya, segera diantisipasi bersama dan tidak boleh diabaikan. Proses-proses yang tidak sesuai nilai-nilai Ideologi Pancasilais harus diminimalisir dampaknya sedini mungkin.
Para pemuda harus diberikan pemahaman yang benar tentang demokrasi. Sisi lain, harus ditanamkan rasa cinta tanah air dan persatuan dengan menghilangkan keputusan pilihan berdasarkan unsur primordialisme.
Menyoroti ihwal ini juga, menurut Waileruny, Universitas Pattimura sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri, merasa berkewajiban memberikan pencerahan bagi kaum muda atau generasi penerus bangsa.
Karena tanggungjawab institusi ilmiah adalah memberikan literasi yang benar tentang demokrasi yang dijiwai nilai-nilai Ideologi Pancasila.
“Untuk itu, Universitas Pattimura bersama Ormas Setya Kita Pancasila (SKP) DPW Maluku, akan melakukan Seminar dan Dialog Kebangsaan kepada kaum muda di Kota Ambon terutama mahasiswa dan organisasi kepemudaan,” ujarnya.
SKP sendiri, kata dia, merupakan Ormas yang memiliki visi mewujudkan cita-cita proklamasi dan kemerdekaan bangsa Indonesia melalui pembentukan karakter bangsa berlandaskan falsafah Pancasila.
Pada sisi lain, kegiatan bersama ini diharapkan dapat mendorong kaum muda di Maluku terkhusus di Kota Ambon untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024, dengan semangat persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi perbedaan.
Dialog Kebangsaan akan dibuka langsung Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. F. Leiwakabessy. Sementara narasumber, masing-masing Brigjen TNI Agung Prambudi mewakili Pangdam 16 Pattimura, Kombes Polisi Hujra Soumena dari Papolda Maluku, Brigjeh TNI Anon I Popang, Kabinda Maluku dan Prof, Dr. A. Watloly Guru Besar Unpatti. (**)