ALMULUKNEWS.COM.AMBON – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I, menghadiri kegiatan istigosah dalam rangka menyambut bulan Rajab 1445 Hijriyah. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat di Masjid Baiturrohim, Lorong Tahu, Kawasan Mardika, Kota Ambon, pada Selasa, 31 Desember 2024.
Hadir dalam istigosah ini Rais Syuriyah PWNU Maluku, KH. Abdur Rahman Tuanaya, Lc., Ketua Ansor Maluku, Ridwan Nurdin, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Maluku, Dra. Uri Malimpo, M.Pd., tokoh agama, tokoh masyarakat, dan jamaah Masjid Baiturrohim.
Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan istigosah yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Sirimau, Kota Ambon.
“Bulan Rajab bagi umat Islam memiliki makna yang sangat substantif dalam kehidupan keberagamaan. Ini adalah waktu untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah,” ujarnya.
Ia juga berharap agar keharmonisan hidup sebagai masyarakat basudara di Kota Ambon dapat terus terjaga dengan baik dan harmonis.
“Bulan Rajab yang mulia ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai persiapan menjelang bulan suci Ramadan. Ini adalah momentum untuk meningkatkan kualitas kesalehan dan memperbanyak ibadah,” harap Dr. Yamin.
Sementara itu, Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Sirimau, Abdul Kadir Jailani, selaku tuan rumah penyelenggara agenda ini, menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan dan pengurus organisasi PWNU Maluku serta Badan Otonom NU yang telah hadir dalam istigosah. Kegiatan ini bertepatan dengan malam pergantian tahun.
Dalam tausiyahnya, Mustasyar PCNU Kota Ambon menyampaikan bahwa momentum datangnya bulan Rajab harus disambut dengan baik. “Rajab adalah bulan persiapan untuk menyambut Ramadan. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amal kebaikan. Rajab dikenal sebagai bulan menanam kebaikan, Sya’ban sebagai bulan menyiram kebaikan, dan Ramadan sebagai bulan memanen kebaikan,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu nilai terpenting dari bulan Rajab adalah meningkatkan kualitas shalat. Orang tua perlu mengajarkan anak-anak melaksanakan shalat lima waktu, shalat sunnah, dan puasa, agar mereka semakin dekat dengan Allah SWT.
“Anak-anak perlu diajarkan ibadah shalat sejak usia 7 tahun. Orang tua harus sabar dan tidak berputus asa dalam mendidik mereka menjadi anak yang baik. Jika dalam waktu maksimal tiga tahun, yaitu hingga usia 10 tahun, anak belum memahami pentingnya shalat, maka orang tua perlu bersikap tegas,” jelasnya.
Peringatan bulan Rajab ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memahami keutamaan (fadilah) dari puasa sunnah dan memperbanyak ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadan.(***)