ALMULUKNEWS.COM, AMBON, — Sebanyak 80 mahasiswa perwakilan perguruan tinggi ternama di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku hadir memeriahkan kegiatan Temu Ilmiah Regional (Temilreg) XII Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sulselbartra dan Maluku, yang berlangsung di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, dari tanggal 16 – 19 Juli 2024.

Kegiatan yang diawali dengan Seminar Nasional bertemakan “Accelerating the digital ecosystem, green economy and global halal. Value chain to realize a sustainability Islamic economy”, di Ruang Aula Lt 3 Gd. Rektorat IAIN Ambon, Selasa, 16 Juli 2024, dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Ambon, Dr. M. Faqih Seknun, M.Pd, mewakili Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal A. Rahawarin, M.Si.

Mengawali sambutannya, Warek III atas nama Rektor IAIN Ambon menyampaikan selamat datang dan rasa kebanggaannya atas kepercataan FoSSEI Sulselbartra dan Maluku, yang telah mempercayakan IAIN Ambon sebagai tuan rumah, kolaborasi bersama Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan & Kerjasama IAIN Ambon, Dr. M. Faqih Seknun, M.Pd saat memberikan sambutan pada pembukaan Temilreg FoSSEI Sulselbartra dan Maluku, di Aula Lt III Gd. Rektorat IAIN Ambon, Selasa, 16 Juli 2024. Foto | Humas IAIN Ambon

Sekilas, Faqih menyampaikan perkembangan dan kemajuan pembangunan IAIN Ambon dari aspek pembangunan sarana dan prasarana, pembangunan di bidang akademik maupun pengembangan dan peningkatan skill mahasiswa di berbagai bidang.

Temilreg merupakan agenda silaturahmi FoSSEI yang mempertemukan pengurus dan anggota, untuk membahas berbagai event pada bidangnya, yang dirangkai dengan sejumlah kegiatan; mulai dari seminar nasional, Presentasi KTI akademik dan inovasi, Presentasi SBP, Tahfidz, Olimpiade Ekonomi Islam, Focus Group Discussion, Diskusi Regional, presentasi pembuatan film pendek, Sarasehan, serta Out Bond.

Wakil Rektor III IAIN Ambon, M. Faqih Seknun menyatakan, Temilreg FoSSEI dapat menjadi solusi untuk ditawarkan kepada pemerintah dalam mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan berbasis Syariah di Indonesia, yang kian hari mendapat apresiasi dari berbagai belahan dunia, dengan hadirnya sistem ekonomi hijau.

“Saat berbicara tentang sistem ekonomi hijau, tentu kita harus pula berbicara tentang pertumbuhan hijau atau green growth dan pembangunan berkelanjutan atau disebut dengan sistem ability development. Kiranya, model ini dapat segera merambah kehidupan masyarakat Indonesia,” sebut Faqih.

Khusus untuk Seminar Nasional, Faqih berharap dapat menambah wawasan para peserta untuk mengenal lebih dekat tentang ekonomi serta hukum-hukum Syariah dalam kehidupan masyarakat. Sementara untuk peserta Temilreg FoSSEI, diharapkan agar hasil-hasil diskusi dapat menjadi referensi pengembangan pengetahuan baik di perguruan tinggi masing-masing, maupun untuk kepentingan pembangunan daerah secara nasional.

Koordinator FoSSEI Sulselbartra dan Maluku, Kiki Musdalifa berharap, lewat kegiatan ini, dapat terus membumikan ekonomi Islam kepada masyarakat. Dari kegiatan ini, FoSSEI Sulseslbartra dan Maluku dapat melahirkan agen untuk mengkampanyekan keberadaan ekonomi Islam, yang trentnya makin berkembang di wilayah barat. (al)